Menelusuri Kebudayaan Indonesia Melalui Syila Series
Indonesia dikenal akan keanekaragaman budaya dari masing-masing daerah. Budaya dari setiap daerah ini tidak muncul begitu saja, ada makna di balik setiap budaya yang ada di Nusantara ini. Sebagai salah satu brand fashion lokal Indonesia, Wearing Klamby meluncurkan series terbaru yaitu Syila Series yang terinspirasi dari budaya Suku Bugis.
Lebih Dekat Dengan Warisan Budaya Bugis dan Makna Di Dalamnya
Syila Series diadaptasi dari kebudayaan Suku Bugis, yaitu tradisi Mappadendang. Tradisi yang diadakan di pemukiman Samaenre, Kecamatan Mattiro Sompe ini adalah bentuk rasa syukur atas keberhasilan dan melimpahnya hasil panen masyarakat Suku Bugis kepada Yang Maha Kuasa.
Maddoa’ yang berarti mengayun atau bermain ayunan, sebagai salah satu rangkaian dari tradisi Suku Bugis, dalam pelaksanaannya, menggunakan ayunan raksasa setinggi 10 m yang terbuat dari pohon Randu. Pohon ini menghasilkan sebuah bunga cantik yang dinamakan serupa dengan pohonnya, bunga inilah yang menjadi inspirasi salah satu motif untuk Syila Series. Selain itu, terdapat motif lainnya, seperti Sarung Balo Lobang, Sarung Balo Renni, tembakau, dan padi.
Bukan tanpa alasan, setiap Tradisi Maddoa’ dilakukan, bagi laki-laki harus menggunakan sarung putih yang melambangkan kemuliaan dan perempuan menggunakan pakaian tradisional Baju Bodo yang memiliki simbol pembeda strata sosial.
Behind The Pattern Syila Series: Fashion Modern dengan Sentuhan Budaya Bugis
Wearing Klamby sebagai brand fashion dengan tema kebudayaan Indonesia, melalui Syila Series ingin menerjemahkan budaya dan simbolisme Tradisi Maddoa' ke dalam motif yang elegan.
Melalui kolaborasi antara fashion modern dengan sentuhan budaya Indonesia, Wearing Klamby ingin memberitahukan bahwa pakaian tidak hanya sekadar busana, tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dihargai.